BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Dengan adanya arus globalisasi yang berkembang sangat pesat
saat ini, dunia perfilman di Indonesia sudah beragam, mulai dari perfilman dalam negeri dan tidak kalah
bersaing pula perfilman yang berasal dari luar, malah bisa dikatakan, saat ini
perfilman luar negeri sudah merajai pasaran di Indonesia. Salah satunya adalah
dari Negara tetangga kita yaitu Korea Selatan. Akhir-akhir ini film dan drama Korea
merajalela di Negara kita ini, bahkan beberapa bagian didunia, juga Eropa. Dan
tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian dari para anak muda salah satunya yaitu
anak SMA perempuan bahkan laki-laki sangat menyukai drama yang diproduksi oleh
Negara Korea Selatan itu.
Korea memang terkenal sebagai negeri ginseng, negeri
yang mencatat angka plastic surgery cukup tinggi, terutama dikalangan artisnya,
baik wanita maupun pria. Tidak heran jika mereka memiliki wajah yang tampan dan
cantik, yang mampu memikat para kaum remaja. Selain itu, ide cerita yang selalu
segar, baru, romantis, singkat, padat, dan jelas tidak bertele-tele, yang hanya
terdiri beberapa episode, menjadikan drama ini laris manis dipasaran.
Penghayatan peran yang menekankan ekspresi, dikemas secara kreatif disertai
soundtrack beraliran K-pop menambah nilai plus drama dari negeri ginseng
tersebut. Sehingga tidak heran jika para remaja kita sangat menyukainya. Berdasarkan
pernyataan diatas, penulis sangat tertarik untuk meneliti masalah K-drama itu
sendiri dikalangan siswa.
1.2
Rumusan dan Pembatasan
Masalah
Dalam kesempatan ini,
penulis akan menjelaskan beberapa masalah yang telah penulis batasi, hal ini
dilakukan guna untuk memudahkan pembaca memahami masalah yang diteliti dan
untuk mengoperasionalkan konsep dan variabel yang ada. Adapun rumusan
masalahnya adalah :
1.
Apa alasan siswa SMAN 6 Garut menyukai drama korea?
2.
Apa pengaruh kehadiran drama korea terhadap pola hidup siswa
SMAN 6 Garut ?
3.
Apa dampak positif dan negatif yang dapat diambil terhadap
pola hidup remaja saat ini setelah menonton drama korea?
Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini sesuai
dengan maksud yang tersirat dalam judul dan untuk membatasi penelitian agar
tidak berkembang pada hal–hal yang tidak berhubungan dengan masalah yang
diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada dampak kehadiran drama
korea terhapad pola hidup siswa.
2. Penelitian ini di lakukan pada siswa SMAN 6 Garut
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan karya tulis ini,
adalah :
1.
Untuk mengetahui alasan siswa SMAN 6 Garut menyukai drama
korea.
2.
Untuk mengetahui
pengaruh apa saja yang datang dari drama korea itu sendiri.
3.
Untuk mengetahui dampak yang dirasakan para siswa terhadap
pola kehidupan mereka setelah menyukai drama korea itu.
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan disusunnya karya tulis ini diharapkan untuk
memberikan wawasan pada kita semua dalam cara memilah dan memilih hal dan
tingkah laku apa saja yang harus dan tidak boleh kita tiru terhadap kebudayaan
dari luar yang berkembang pesat saat ini didalam negeri kita.
1.5
Metode Penelitian
Dalam mengkaji dan menelaah permasalahan yang sedang
diteliti, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.5.1
Metode Kajian Pustaka
Penulis mengambil referensi dengan mencari data dari
berbagai sumber, baik itu dari internet maupun buku-buku yang berhubungan
dengan judul yang diajukan oleh penulis.
1.5.2
Metode Wawancara
Metode wawancara adalah teknik yang digunakan penulis
untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian yang dilakukan sendiri
oleh penulis dengan cara tanya jawab secara langsung yang berisikan pertanyaan
pertanyaan seputar masalah yang diteliti oleh penulis.
1.6
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan memperjelas dalam hal penyusunan
laporan kerja praktik ini, maka laporan disusun berdasarkan sistematika
penelitian yang terbagi menjadi empat bab, yaitu :
Pada lembaran awal berisikan, lembar pengesahan,
abstraksi, kata pengantar, daftar isi.
BAB I meliputi, latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitiandan sistematika penulisan.
BAB II mengemukakan tentang pengertian, definisi, teori-teori
dan kerangka berpikir yang berhubungan dengan pemecahan masalah dan berhubungan
pula dengan masalah dasar dari materi karya tulis ini.
BAB III mengemukakan
metodologi penulisan yang dibuat, pengelompokan data yang dilakukan,
keterkaitan masalah yang diungkapkan serta teknik analisa data dengan
menggunakan beberapa cara yang penulis lakukan.
BAB IV berisikan kesimpulan
yang memuat pokok-pokok hasil penelitian yang relevan dengan rumusan masalah,
serta rekomendasi yang diberikan oleh penulis mengenai masalah yang telah
diteliti, dari hasil penelitian itu sendiri.
Pada lembaran akhir
berisikan, dimuatnya daftar pustaka, lampiran serta kartu tanda telah
mengikutinya bimbingan selama pembinaan membuat karya tulis ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Pengertian Drama dan Drama
Korea
Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa
Yunani yaitu draomai´ yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama
adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak dan konflik merupakan sumber pokok
dari drama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) drama memiliki beberapa
pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa
yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun
untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan menyedihkan. Dengan berkembangnya
drama saat ini, dama bukan hanya dilakukan diatas panggung dengan pertunjukan
yang megah dan kostum yang menarik saja. Dengan kemampuan manusia yang semakin
canggih, saat ini dram mulai dipertontonkan dalam bentuk perfilman, dan bisa dinikmati
dalam layar televisi.
Drama Korea mengacu pada drama televisi di Korea, dalam sebuah format
miniseri, diproduksi dalam
bahasa Korea.
Banyak dari drama ini telah menjadi populer di seluruh Asia dan telah memberi
kontribusi pada fenomena umum dari gelombang
Korea, dikenal sebagai "Hallyu(bahasa Korea)",
dan juga demam drama di beberapa negara. Drama Korea yang paling populer juga
telah menjadi populer di bagian lain dunia seperti Amerika Latin,
Timur Tengah,
dan di tempat lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa drama korea adalah cerita tentang kehidupan orang-orang korea dengan
menampilkan pertikaian / konflik dan emosi lewat adegan dan dialog yang diperankan
oleh orang korea dan ditayangkan melalui media televisi.
2.2
Sejarah
Perkembangan Drama Korea
Film Korea
adalah jenis film
yang diproduksi di Korea
Film pertama yang dirilis di Korea adalah film berjudul Righteous Revenge pada tahun 1919. Film ini merupakan kombinasi drama dan pertunjukkan
panggung. Film layar lebar pertama Korea dirilis pada tahun 1923, berjudul Oath Under the Moon. Pada tahun 1926, seorang sutradara
bernama Na Un-gyu memproduksi film bisu berjudul Arirang. Film ini mendapat respon
yang besar dari masyarakat dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang
Sekitar tahun 2000,
drama Asia, baik yang berasal dari Jepang, Korea atau Taiwan, mulai bermunculan
dan ‘memperkenalkan diri’ di Indonesia. Diawali dari Meteor Garden, drama
Taiwan yang mengadaptasi cerita dari komik Jepang yang berjudul Hana Yori
Dango, berhasil menarik perhatian para penggemarnya hampir di seluruh Asia,
termasuk Indonesia. Kesuksesan drama Taiwan ini, membuat beberapa stasiun
televisi swasta Indonesia mulai menyiarkan drama-drama Asia lainnya. Diantara
ketiga drama Asia tersebut, drama Korea, terutama Korea Selatan, adalah drama
yang paling banyak memiliki penggemar di Indonesia. Selain kebudayaan dan
boyband, Korea memang terkenal dengan drama-dramanya yang memiliki kualitas
bagus. Sudah tidak terhitung berapa banyak drama Korea terkenal yang pernah
ditayangkan di Indonesia. Full House dan Princess Hours adalah dua dari sekian
banyak judul drama Korea yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia.
Kesuksesan drama Korea yang memiliki jumlah penggemar yang
besar di Indonesia, terletak dari segi cerita yang sederhana namun bermakna,
tidak seperti drama Jepang yang kadang terlihat agak kaku dengan alur
ceritanya. Meskipun memiliki genre yang sama dengan kebanyakan drama Asia lainnya,
yaitu percintaan, namun drama Korea menawarkan kisah cerita yang segar
dibandingkan drama Asia lainnya.
Drama Korea memiliki kelebihan yang menjadi ciri khas
tersendiri dibandingkan drama Asia lainnya, yaitu drama yang bergenre
romantic-comedy. Meskipun awalnya bercerita mengenai komedi, namun drama
tersebut selalu berakhir romantis, misalnya saja Full House, My Sassy Girl –
Chun Hyang, My Girl, Princess Hours, Wonderful Life, dan masih banyak lagi.
Full House adalah drama yang paling disukai oleh para penggemar drama Asia.
Drama yang diperankan oleh Jung Ji Hoon, atau yang lebih dikenal dengan Rain,
dan Song Hye Gyo yang menceritakan tentang seorang artis dan penulis novel yang
terlibat dengan kawin kontrak. Drama yang bergenre romantic-comedy ini tentu
saja mendapat fans yang banyak karena cerita yang ditawarkan tidak biasa dan
dengan ditambah akting kedua pemain yang sangat apik dalam memerankan karakter
mereka.
Selain itu, drama Korea juga terkenal dengan kisah cinta
yang sedih, contohnya Sad Sonata (Sad Love Song), A Moment To Remember, dan lainnya. Kedua drama tersebut adalah
contoh dari drama yang mampu membuat penontonnya menitikkan air mata karena
kisah sedih yang diceritakan. Salah satu contoh drama tragedi Korea adalah A
Memories Of Bali. Drama yang menceritakan tentang konflik percintaan dan
perebutan kekuasaan hingga pembunuhan ini mengambil setting di Indonesia,
tepatnya di Bali.
Drama Korea juga
menawarkan kisah yang berbeda namun menarik pada setiap dramanya. Misalnya saja
The Great Queen Of Seon Deok dan Jumong. Queen Seon Deok adalah drama yang menceritakan tentang kisah raja
wanita pertama di Korea. Meskipun drama ini adalah drama sejarah, namun
langsung mendapat antusias yang luar biasa hanya dalam waktu yang singkat dari
para penggemar drama Korea. Di Korea sendiri, drama ini mendapat rating yang
tinggi selama beberapa bulan.
Populernya drama
Korea di Stasiun Televisi Indonesia yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
ini secara tidak langsung membuat banyak masyarakat Indonesia atau para remaja
Indonesia khususnya tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Negara
yang terkenal dengan julukan Negeri Gingseng ini. Berbagai stasiun televisi
Indonesia mulai menayangkan drama produksi Korea Selatan setelah RCTI yang
mempelopori pemutaran drama Endless Love
(Autumn in My Heart). Para sineas drama di Korea mulai menyadari daya jual
drama Korea sangat tinggi di negara-negara tetangganya sehingga produksi serial
mereka menjadi komoditas eksport. Puncaknya terjadi saat serial Winter Sonata
diputar di Jepang, Cina, Taiwan dan Asia Tenggara. Hal ini diikuti dengan
banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti masakan, barang
elektronik, musik dan film. Fenomena ini turut mempromosikan Bahasa Korea seni
dan budaya Korea, serta pariwisata Korea ke berbagai negara. Beberapa
Obyek Wisata yang biasa dijadikan lokasi syuting Drama Korea yaitu: Nami
Island, Jeju Island, Cheju Island, Namsango, Namdaemon, dll.
Dari tahun
2002-2005 drama-drama Korea yang populer di Asia termasuk Indonesia antara lain
Endless Love, Winter Sonata, Love Story
from Harvard, Glass Shoes, Stairway to Heaven, All In, Hotelier, Memories in
Bali, dan Sorry I Love You yang
merupakan serial drama melankolis. Drama komedi romantis muncul berikutnya,
antara lain Full House, Sassy Girl Chun
Hyang, Lovers in Paris, Princess Hours, My name is Kim Sam-soon, My Girl, Hello
Miss!, dan Coffee Prince. Genre
drama berlatar belakang sejarah ikut mencetak rating tinggi, antara lain drama Dae Jang Geum, Queen Seon Deok, Hwang Jini,
Iljimae hingga Jumong. Tahun
2008-2009, drama Korea yang banyak mendapatkan perhatian adalah Briliant Legacy, Boys Before Flowers (BBF)
dan He’s Beautiful (saat ini masih ditayangkan ulang di satsiun TV
Indosiar).
Para produser Drama Korea sangat pandai dalam mengemas
filmnya sehingga membuat para penontonnya terbius dan terkesan dengan film-film
darama yang di buat. Disamping para pemainnya yang tampan dan cantik, acting
pemainnya yang alami, jalan ceritanya juga menarik, romantis dan tidak berbelit-belit.
Bahkan mereka bisa membuat drama historikal (saeguk) menjadi sesuatu yang layak
di tonton, menarik, sehingga membuat para penontonnya tertarik mengunjungi
lokasi drama tersebut. Saya contohkan saja seperti Jewel In The Palace, The Great Queen Seon Deok, Goong, tidak pernah
sepi dari kunjungan para penggemarnya di berbagai negara setiap tahunnya.
2.3
Pengertian Pola Hidup
Pola hidup adalah cara kita berperilaku sehari-hari, sejak
bangun tidur hingga tidur lagi, misalnya tidur,makan, mandi, berolahraga, dan
belajar. Pola hidup dapat disamakan dengan kebiasaan. Bila kita memiliki
kebiasaan buruk, berarti kita juga memiliki pola hidup yang buruk, begitu pun
sebaliknya. Kebisaan yang baik menandakan kita telah melakukan pola hidup yang
baik.
2.4
Dampak Drama
Korea terhadap Pola Hidup Remaja
Pada masa sekarang, drama korea
sudah tidak asing lagi ditelinga para remaja, jika seseorang menyebutkan drama
korea, yang terbayang dibenak mereka adalah cerita yang sangat romantis, pemain
yang cantik dan juga keren, dan lagu-lagu yang menurut mereka mengharu biru.
Tetapi kita tidak bisa lupa, bahwa segala sesuatu pasti akan berdampak dan
berakibat, seperti juga drama korea.
Drama korea membawa dampak yang cukup signifikan bagi pola hidup remaja
jaman sekarang, mereka seringkali berpikir hidup dalam drama yang mereka tonton.
Inilah beberapa dampak menonton drama korea bagi pola hidup para remaja:
2.4.1
Dampak negatif terlalu sering menonton drama korea:
1.
Disangka orang gila
Kalian pasti pernah merasakan, terkadang saat
kalian menonton drama korea, kalian cenderung ada dalam dunia kalian sendiri,
para anak remaja cenderung terbawa oleh alur dalam cerita sehingga tanpa
sengaja mereka akan tertawa dan menangis sendiridengan cerita yang dramatis dan
mengharu biru, dan mereka tidak sadar
orang lain akan berpikiran lain.
2.
Lupa waktu
Di beberapa stasiun televisi di Indonesia sedang marak-maraknya menayangkan drama
korea, ada banyak drama korea yang bisa para remaja tonton. Tidak tanggung -
tanggung dari awal kita bangun pagi sampai lewat tengah malam ada saja jadwal
drama yang diputar. Kita harus berhati-
hati, dengan beberapa hal dibawah ini :
a.
Terlalu lama di
depan TV atau notebook, membuat sakit mata dan leher anda.
b.
Membuat kita jadi
malas. Malas mandi, malas makan, malas tidur, jangan sampai malas belajar dan
bekerja.
c.
Bangun pagi menjadi
relatif kesiangan. Kesiangan masuk sekolah, kerja, telat meeting, ketinggalan
pesawat and more.
3.
Lupa akan dunia nyata
Ini adalah hal yang sangat luar biasa berbahaya yaitu ketika kita terlalu
menghayati cerita. Setelah nonton kita cenderung berhayal bahwa kita adalah
salah satu pemeran dari film tersebut. Kita mengikuti semua gaya sang tokoh, mengikuti
cara berbicara, cara berjalan, cara makan. Sampai-sampai kita lupa akan
identitas kita yang sebenarnya. K-drama cenderung
memberikan harapan kosong kepada sebagian remaja perempuan, dengan cerita
romantis dan pria tampan, mereka menjadi menetapkan sebuah standar. Standar
untuk mendapatkan pacar atau calon suami adalah seperti tokoh di drama
tersebut. Ketika, di dunia nyata mereka tidak
mendapatkan pria seperti itu, mereka berpotensi kecewa.
4.
Cenderung tidak suka produk dalam negeri
Untuk para pecinta drama korea, walaupun
kita “ngefans tingkat tinggi” pada drama - drama yang sangat menyentuh itu,
jangan sampe kita lupa akan produk dalam negri, seperti produk baju, aksesoris,
cowok (cowok juga termasuk kedalam produk soalnya setelah keseringan nonton
kita biasanya jadi lebih tertarik sama cowo dengan style korea) .
2.4.2
Dampak positif dari menonton drama korea:
1.
Dapat hiburan yang berkualitas
Banyak dan hampir sebagian para pecinta drama korea berpendapat, dengan adanya
drama korea, mereka sangat terhibur. Mengisi
waktu kosong saat bosan, baca buku udah, denger musik udah, nonton infotainment
“basi ah”. Karena kebosanan mereka melihat sinetron
Indonesia yang cenderung memiliki alur cerita yang sangat panjang dan monoton.
2.
Kenal budaya, bahasa dan kebiasaan bangsa lain
(yaitu bangsa korea)
Memberikan wawasan luas tentang negara tersebut, dari makanannya,
objek wisata, budayanya, bahasanya, dan ide-ide fashion mereka. Mereka cukup
kreatif dalam hal ini. Ya sebagai manusia dengan
keragaman bangsa bukankah kita harus saling mengenal? Selain itu, tanpa sengaja
kita bisa belajar bahasa korea, “itung-itung les gratis” menurut bahasa anak
remaja.
3.
Punya banyak kenalan baru
Nah saking banyaknya penggemar drama korea, maka bermunculan lah berbagai
fansclub drama korea ini, sehingga kita bisa berkenalan dengan banyak orang
yang juga sangat menyukai drama korea.
4.
Mengasah
kekreatifan
Dengan adanya drama
korea, kita dapat mengasah kekreatifan kita mengungkapkan kata dan rasa saying
terhadap sesame manusia. Terkadang drama
korea memberikan ide segar bagi kita, ketika kita dalam masa kejenuhan sebuah
hubungan persahabatan, pacaran, bahkan keluarga.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Waktu Dan Tempat Penelitian
Hari
dan Tanggal Penelitian :
Pukul :
Istirahat pertama dan kedua
Tempat : Di Lokasi
SMAN 6 GARUT
3.2
Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam karya tulis ini mengenai Drama
Korea. Drama Korea yang sedang marak didunia remaja saat ini sangat berpengaruh
dan berdampak besar terhadap pola kehidupan mereka. Maka penulis telah
mewawancara sekitar 9 orang siswa SMAN 6 GARUT yang ikut terjebak dalam
maraknya Drama Korea itu sendiri.
3.3
Hasil Analisa
Hasil analisa berdasarkan pertanyaan yang diajukan penulis
kepada para narasumber tentang Dampak Drama Korea terhadap pola hidup siswa
SMAN 6 GARUT . Berikut pengumpulan data berdasarkan wawancara yang penulis
lakukan:
Pertanyaan
1 :
Apa
yang membuat anda menyukai Drama Korea?
Narasumber
1 : Ceritanya yang bagus
Narasumber
2 : Pemerannya yang cantik dan tampan
Narasumber
3 : Pemerannya yang cantik dan tampan
Narasumber
4 : Ceritanya yang bagus
Narasumber
5 : Ceritanya yang bagus
Narasumber
6 : Ceritanya yang bagus
Narasumber
7 : Ceritanya yang bagus
Narasumber
8 : Ceritanya yang bagus
Narasumber
9 : Ceritanya yang bagus
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Drama Korea memiliki daya tarik tersendiri dalam cerita yang
di sajikan dalam film itu.
Pertanyaan
2 :
Darimana
anda pertama kali mengetahui Drama Korea tersebut?
Narasumber
1 : Televisi
Narasumber
2 : Televisi
Narasumber
3 : Internet
Narasumber
4 : Televisi
Narasumber
5 : Teman
Narasumber
6 : Televisi
Narasumber
7 : Internet
Narasumber
8 : Televisi
Narasumber
9 : Televisi
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa televisi adalah salah satu media yang sangat berpengaruh
dengan adanya Drama Korea dikalangan remaja saat ini.
Pertanyaan
3 :
Apa
setelah menyukai Drama Korea anda cenderung kurang berminat dengan perfilman
didalam negeri?
Narasumber
1 : Ya
Narasumber
2 : Ya
Narasumber
3 : Sedang
Narasumber
4 : Sedang
Narasumber
5 : Sedang
Narasumber
6 : Sedang
Narasumber
7 : Ya
Narasumber
8 : Ya
Narasumber
9 : Ya
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya Drama Korea, peminat film dalam negeri
cenderung berkurang cukup drastis.
Pertanyaan
4 :
Apakah
yang lebih anda pilih diantara perfilman di bawah ini ?
Narasumber
1 : Korea
Narasumber
2 : Korea
Narasumber
3 : Korea
Narasumber
4 : Korea
Narasumber
5 : Korea
Narasumber
6 : Korea
Narasumber
7 : Korea
Narasumber
8 : Korea
Narasumber
9 : Korea
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak narasumber yang lebih memilih Drama Korea
dibandingkan perfilman tanah air sendiri.
Pertanyaan
5 :
Apakah
anda bisa membagi waktu belajar anda dengan menonton Drama Korea?
Narasumber
1 : Sedikitnya bisa
Narasumber
2 : Tentu saja
Narasumber
3 : Sedikitnya bisa
Narasumber
4 : Tentu saja
Narasumber
5 : Tentu saja
Narasumber
6 : Tentu saja
Narasumber
7 : Tentu saja
Narasumber
8 : Tentu saja
Narasumber
9 : Tentu saja
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Drama Korea ternyata tidak berakibat buruk terhadap kewajiban
narasumber sebagai pelajar.
Pertanyaan
6 :
Apakah
Drama Korea membuat sifat anda menjadi pemalas atau rajin ?
Narasumber
1 : Pemalas
Narasumber
2 : Rajin belajar
Narasumber
3 : Rajin belajar
Narasumber
4 : Lainnya...
Narasumber
5 : Rajin belajar
Narasumber
6 : Rajin belajar
Narasumber
7 : Pemalas
Narasumber
8 : Rajin belajar
Narasumber
9 : Rajin belajar
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Drama Korea sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar para
narasumber.
Pertanyaan
7 :
Kebiasaan
apa yang berubah setelah anda sering menonton Drama Korea ?
Narasumber
1 : Semua jawaban
Narasumber
2 : Dalam membagi waktu
Narasumber
3 : Dalam cara berpakaian
Narasumber
4 : Dalam membagi waktu
Narasumber
5 : Dalam membagi waktu
Narasumber
6 : Dalam membagi waktu
Narasumber
7 : Dalam bertingkah waktu
Narasumber
8 : Dalam membagi waktu
Narasumber
9 : Dalam membagi waktu
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Drama Korea memiliki
dampak besar terhadap sikap sebagian besar narasumber dalam membagi waktu mereka.
Pertanyaan
8 :
Apakah
Drama Korea membuat uang saku anda selalu berkurang ?
Narasumber
1 : Kadang - kadang
Narasumber
2 : Benar sekali
Narasumber
3 : Tidak
Narasumber
4 : Tidak
Narasumber
5 : Tidak
Narasumber
6 : Tidak
Narasumber
7 : Benar sekali
Narasumber
8 : Tidak
Narasumber
9 : Tidak
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Drama Korea tidak cukup berpengaruh terhadap kebiasaan
narasumber dalam mengatur uang jajan mereka.
Pertanyaan
9 :
Apakah
Drama Korea membuat anda menjadi kurang berkomunikasi dengan dunia sesungguhnya
?
Narasumber
1 : Kadang - kadang
Narasumber
2 : Kadang - kadang
Narasumber
3 : Biasa saja
Narasumber
4 : Biasa saja
Narasumber
5 : Biasa saja
Narasumber
6 : Biasa saja
Narasumber
7 : Kadang - kadang
Narasumber
8 : Kadang - kadang
Narasumber
9 : Kadang - kadang
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa terkadang Drama Korea memiliki andil besar terhadap proses
adaptasi para remaja dengan lingkungannya.
Pertanyaan
10 :
Apakah
Drama Korea membuat anda cenderung menjadi seorang pemimpi?
Narasumber
1 : Ya
Narasumber
2 : Tidak juga
Narasumber
3 : Tidak juga
Narasumber
4 : Sepertinya
Narasumber
5 : Sepertinya
Narasumber
6 : Sepertinya
Narasumber
7 : Ya
Narasumber
8 : Ya
Narasumber
9 : Ya
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Drama Korea sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan
remaja dalam pola khayal mereka.
Pertanyaan
11 :
Dari
segi mana anda dapat mengambil suatu pelajaran setelah mengenal Drama Korea
tersebut ?
Narasumber
1 : Musik yang ditampilkan
Narasumber
2 : Kebudayaan dan bahasanya
Narasumber
3 : Cara berpakaian
Narasumber
4 : Kebudayaan dan bahasanya
Narasumber
5 : Musik yang ditampilkan
Narasumber
6 : Musik yang ditampilkan
Narasumber
7 : Kebudayaan dan bahasanya
Narasumber
8 : Kebudayaan dan bahasanya
Narasumber
9 : Kebudayaan dan bahasanya
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Drama Korea memiliki keuntungan yang cukup signifikan
terhadap ilmu kebudayaan dan bahasa yang dapat di peroleh para remaja.
Pertanyaan
12 :
Pengaruh
apa yang dapat anda ambil setelah mengenal Drama Korea ?
Narasumber
1 : Positif
Narasumber
2 : Positif
Narasumber
3 : Positif
Narasumber 4 : Positif
Narasumber
5 : Positif
Narasumber
6 : Positif
Narasumber
7 : Positif
Narasumber
8 : Positif
Narasumber
9 : Positif
Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar narasumber mengakui bahwa Drama Korea sangat berpengaruh
positif terhadap pola hidup mereka.
Kesimpulan Wawancara :
`Berdasarkan wawancara yang penulis telah laksanakan, dapat
diambil kesimpulan bahwa masuknya Drama Korea terhadap perfilman dalam negeri
dipengaruhi oleh minat para pecinta film yang sangat menyukai alur cerita yang
disajikan Drama Korea itu sendiri, mereka para narasumber mengakui bahwa daya
tarik Drama Korea lebih besar dibandingkan perfilman dalam negeri sendiri saat
ini. Televisi adalah salah satu media yang memiliki andil besar terhadap adanya
perfilman korea itu sendiri. Drama Korea memiliki dampak yang cukup besar
terhadap pola tingkah laku remaja sekarang, terutama dalam pola pembagian waktu
yang mereka lakukan. Drama Korea pun memiliki andil yang cukup hebat dalam
memotivasi para narasumber untuk belajar giat dan sukses seperti para tokoh
dalam drama, mimpi – mimpi yang disajikan Drama Korea menjadikan motivasi para
narasumber untuk mewujudkan mimpi itu, dari Drama Korea itu sendiri narasumber
bisa memperluas wawasan mereka, bagaimana narasumber bisa mempelajari budaya
yang disajikan di negara ginseng dan bahasa yang dapat di pelajari para
narasumber, sehingga hal itu berpengaruh positif terhadap pola pikir dan
pengetahuan yang bisa para narasumber dapatkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari data diatas yang berhasil dikumpulkan dan di
analisa, maka dapat ditarik kesimpulan dari topik mengenai Dampak Film Korea
Terhadap Pola Hidup Siswa Sman 6 Garut Periode Tahun Pelajaran 2012 – 2013.
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
1.
Alasan siswa SMAN 6 Garut menyukai drama korea adalah mereka menyukai
alur cerita yang disajikan Drama Korea itu sendiri, mereka para mengakui bahwa
daya tarik Drama Korea lebih besar dibandingkan perfilman dalam negeri sendiri
saat ini.
2.
Pengaruh kehadiran
drama korea terhadap pola hidup siswa SMAN 6 Garut Drama Korea memiliki dampak yang cukup besar
terhadap pola tingkah laku remaja sekarang, terutama dalam pola pembagian waktu
yang mereka lakukan dan kebiasaan mengikuti gaya para pemeran drama korea.
3.
Dampak positif dan negatif yang dapat diambil terhadap pola
hidup remaja saat ini setelah menonton drama korea
a.
Dampak negatif terlalu sering menonton drama korea:
1)
Disangka orang gila
2)
Lupa waktu
3)
Lupa akan dunia nyata
4.)
Cenderung tidak suka produk dalam negeri
5.)
Melupakan
budaya sendiri
b. Dampak positif dari menonton drama korea:
1)
Dapat hiburan yang berkualitas
2)
Mengenal budaya Negara lain
3)
Memberikan wawasan
luas tentang negara tersebut
4)
Punya banyak kenalan baru
5)
Mengasah
kekreatifan
4.2 Rekomendasi
Kita Bisa mengambil sisi Positif dan sisi
Negatif dari Korea Selatan. yang baik di ambil yang buruk kita hilangkan saja.
boleh mencintai budaya Korea Selatan tetapi kita jangan sampai lupa dengan
budaya kita Sendiri. Karena, kalau bukan kita yang mencintai budaya kita ,
siapa lagi?
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghifari,
Abu.2004. Remaja Korban Mode.
Bandung: Mujahid Press.
Poewadarminta, WJS. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta:
Balai Pustaka.